Home » » gejala campak pada orang dewasa

gejala campak pada orang dewasa

gejala campak pada orang dewasa - cara mengobati campak pada orang dewasa, cara mengobat campak pada orang dewasa secara alami.
Penyebab Orang Dewasa Masih Kena Campak
Penyakit campak biasanya menyerang anak-anak, tapi bukan berarti orang dewasa bebas dari penyakit campak ini. Karena ada beberapa faktor yang membuat campak juga bisa menyerang orang dewasa.

Campak adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus. Virus ini bisa menular ke orang lain melalui udara atau air ludah dari orang yang terkena campak tersebut. Penyakit ini sering ditandai dengan munculnya ruam merah di kulit sebagai tanda adanya perubahan yang terjadi di dalam tubuh.

Masa inkubasi dari virus ini sekitar 6-10 hari, hingga muncul gejala pertama. Setelah itu muncul gejala-gejala awal seperti demam, batuk, flu, mata berair serta sensitif jika terkena cahaya.

Fase terakhir yang dialami adalah munculnya ruam-ruam merah di kulit yang semakin lama semakin banyak dan jelas serta menyebar ke seluruh tubuh.

Apa penyebab orang dewasa masih bisa kena campak?

"Orang dewasa yang terkena campak ada kemungkinan saat anak-anak lolos dari vaksin campak atau saat kecil ia belum pernah kena campak," ujar dr Mawari Edy, saat dihubungi detikHealth, Selasa (28/9/2010).

Lebih lanjut dr Mawari menuturkan jika seseorang sudah pernah divaksin campak, maka seumur hidup ia akan terlindungi dari penyakit ini. Hal tersebut karena di dalam tubuhnya sudah terbentuk antibodi atau kekebalan terhadap campak.

Sedangkan jika seseorang belum divaksin tapi saat kecilnya pernah terkena campak, maka ia tidak akan terkena lagi selama di dalam tubuhnya terbentuk antibodi tersebut. Jadi tergantung dari karakteristik masing-masing orang.

"Virus campak ini berasal dari udara atau debu, jadi kalau situasi atau cuacanya banyak debu dan banyak interaksi dengan orang lain maka bisa menjadi media penularan campak. Karena proses penularan campak bisa terjadi sebelum muncul merah-merah di kulit," ungkap dokter yang juga menjadi Ketua Harian Persatuan Dokter Umum Indonesia (PDUI).

Secara umum virus akan bertahan selama 5-10 hari, setelah itu masa-masa kritisnya sudah lewat. Tapi bukan berarti orang yang terkena campak tidak memerlukan obat.

Karena orang yang terkena campak tetap membutuhkan pengobatan untuk menghindari infeksi kedua (secondary infection) yang bisa disebabkan oleh bakteri seperti pneumonia, peradangan di otak, infeksi telinga atau diare yang parah.

"Untuk mendiagnosis seseorang terkena campak atau tidak dengan melakukan cek darah, karena ada beberapa penyakit yang secara awam memiliki kemiripan dengan penyakit campak," imbuhnya.

Namun jika sudah terserang campak, maka penderita campak tidak boleh beraktivitas seperti biasanya karena dapat menulari orang-orang di sekitarnya. Hal ini penting untuk menjaga orang-orang yang belum diimunisasi campak.

Jika campak sudah menyerang, maka konsultasikan dengan dokter untuk mencegah terjadinya komplikasi. Seperti dikutip dari NFID.org, Selasa (28/9/2010) bisa melakukan langkah-langkah berikut untuk mengurangi rasa tidak nyaman, yaitu:

Istirahat yang cukup dan menghindari kegiatan yang membuat tubuh menjadi sibuk.
Mengonsumsi air yang cukup dan kalau bisa lebih banyak dari biasanya, bisa berupa air putih atau jus buah segar.
Usahakan untuk selalu mandi dengan menggunakan air hangat, sehingga tubuh tetap bersih dan terhindar dari keringat yang dapat memicu gatal.
Jika sangat sensitif terhadap cahaya, bisa menggunakan cahaya lampu rendah atau memakai kacamata hitam bahkan saat sedang tidur.
Mengonsumsi makanan yang bergizi untuk meningkatkan daya tahan tubuh sehingga terhindar dari komplikasi yang mungkin timbul.

"Kalau mau tahu dirinya bisa terkena campak atau tidak, bisa melakukan pemeriksaan darah untuk mengetahui apakah ia sudah punya kekebalan terhadap campak atau belum," ungkap dr Mawari.
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Creating Website

0 comments:

Post a Comment

 
Support : Copyright © 2011. Post Kesehatan - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger